Apakah Anda pernah mendengar dermatitis kontak? Dermatitis kontak adalah ruam kemerahan yang muncul di kulit akibat reaksi peradangan terhadap zat tertentu. Ruam kemerahan biasanya terasa gatal, terjadang perih dan membuat Anda tidak nyaman, tetapi dermatitis kontak umumnya tidak berbahaya, Anda hanya perlu tahu saja bagaimana cara mengobatinya.
Dilansir WebMD, beberapa gejala dermatitis kontak yang dapat terjadi antara lain:
- Kulit kemerahan
- Gatal
- Kulit mengering, pecah-pecah dan bersisik
- Kulit membengkak
- Ada rasa panas seperti terbakar
- Kulit menjadi lembek dan agak basah
- Kulit muncul bisul dan bernanah
Penyebab dermatitis kontak
Umumnya dermatitis kontak disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang salah mengenali zat yang disentuh kulit Anda. Hal ini menyebabkan munculnya reaksi alergi atau reaksi peradangan. Dilansir Mayo Clinic, dermatitis kontak dibagi berdasarkan penyebabnya menjadi dua jenis.
Dermatitis kontak iritasi
Jenis dermatitis kontak iritasi adalah yang paling sering dialami, dermatitis jenis ini muncul bukan sebagai reaksi alergi, namun reaksi spontan saat tubuh mengirimkan sinyal bahaya pada kulit. Dermatitis kontak iritasi biasanya dipicu saat bersentuhan dengan zat-zat seperti alkohol, pemutih pakaian, deterjen, shampoo, debu gergaji, tanaman, dan pupuk pestisida. Dermatitis kontak iritan umumnya dapat dialami oleh banyak orang karena bahan kimia yang mengiritasi, terutama pada orang yang memiliki kulit yang sensitif.
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi dipicu sensitivitas kulit terhadap alergen tertentu, entah itu makanan, benda loga, debu maupun produk kecantikan lainnya. Beberapa alergen yang paling sering menyebabkan alergi antara lain: nikel, obat antibiotik, obat antihistamin, parfum, kosmetik, penyegar mulut, perasa tambahan, zat pengawet, desinfektan, deodoran, cat kuku, sabun mandi, dan lain sebagainya. Dermatitis kontak alergi tidak dialami oleh banyak orang, hanya individu yang memiliki riwayat alergi.
Pengobatan dermatitis kontak
Dilansir Healthline, sebagian besar kasus dermatitis kontak akan menghilang tanpa perlu diobati selama Anda dapat menghindari pencetusnya. Gejala dermatitis kontak biasanya menghilang dalam dua atau tiga minggu, namun ada beberapa cara yang bisa Anda coba jika gejalanya tak kunjung hilang.
- Berhentilah menggaruk area yang terasa gatal. Menggaruk akan membuat iritasinya semakin parah dan memicu infeksi.
- Bersihkan kulit dengan sabun berformula ringan dan air bersih untuk menghilangkan iritasi.
- Hentikan penggunaan produk yang mungkin menyebabkan iritasi atau reaksi alergi.
- Gunakan petroleum jelly di area yang terasa panas untuk memberikan efek lebih sejuk.
- Anda juga bisa menggunakan lotion calamine atau krim yang mengandung hidrokortison untuk meredakan gatalnya.
- Obat dengan kandungan antihistamin bisa meredakan reaksi alergi, Anda bisa meminta dokter untuk meresepkannya.
Kapan Anda harus ke dokter?
Ada kalanya dermatitis kontak membuat Anda membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut. Jika beberapa hal berikut ini Anda alami, jangan menunda untuk melakukan konsultasi dengan dokter, ya.
- Gatal yang dirasakan mengganggu aktivitas bahkan membuat Anda tidak bisa tidur
- Ruamnya semakin parah dan menyebar, bahkan terasa nyeri
- Ruam tidak membaik setelah tiga minggu
- Ruam menyebar ke area wajah dan alat vital
- Terjadi demam disertai kulit melepuh dan bernanah
- Paru-paru, mata dan saluran hidung terasa sakit dan bengkak
- Anda menduga ruam telah merusak lapisan lendir mulut dan saluran pencernaan
Sumber:
Stephanie S. Gardner, MD. What Is Dermatitis? WebMD. 2021. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/understanding-dermatitis-basics
Mayo Clinic Staff. Dermatitis. Mayo Clinic. 2021. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatitis-eczema/diagnosis-treatment/drc-20352386
Rachel Nall, MSN, CRNA. What Is Contact Dermatitis? Healthline. 2020. https://www.healthline.com/health/contact-dermatitis
Writer: Ratih
Editor: dr. Benita Arini Kurniadi
Last updated: 15/09/2021